Jumat Agung: Jalan Salib di Gereja Katolik Aekkanopan

Pemuda Katolik | Umat katolik di seluruh dunia memperingati wafatnya Yesus Kristus setiap tahunnya, pada tahun ini bertepatan jatuh pada hari Jumat (18 April 2025), sebagai peringatan dua ribu tahun yang lalu Yesus Kristus sang juru selamat, disalibkan dan wafat di bukit Golgata.

Dalam rangkaian acara ini, ratusan umat gereja Katolik St. Pius X Aekkanopan kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) beserta Orang Muda Katolik (OMK) dan diikuti suster, frater, dan tampak juga hadir RP. Meindrad OFMCap, merupakan pastor yang juga bertugas di gerja paroki St. Pius X Aekkanopan sebagai pengarah acara di kegiatan Tablo Jalan Salib ini.

Acara jalan salib ini dimulai pukul 8.00 WIB, dimulai dari lapangan SMA Katolik St. Yosep sampai dengan pekarangan gereja katolik St Pius X Aekkanopan.

Dengan hikmat, umat katolik di Gereja Katolik St. Pius X mengikuti Tablo Jalan Salib, mengingat dimana penderitaan Yesus diadili dan dibawa ke Pilatus untuk disalibkan.

Tablo Jalan Salib yang diperankan oleh para OMK ini terlaksana dengan baik, diinisiasi sebagai pembina ataupun pendamping pada saat ini Bpk. S. Sihombing, SPd.

Para pemain pengganti yang berperan dalam adegan Tablo Jalan Salib ini, sebagai Yesus yang diperankan Jupentus Simbolon, Maria diperankan oleh Lina Malau, sebagai Simon Petrus adalah Andreas Sidabutar, yudas Iskariot adalah Lois Sijabat, Yohanes diperankan Randy Gultom.

Sebagai Prajurit 1,2,3,4 adalah Gorga Sidabutar, Glen Simarmata, Marsel Malau , Eikel Barus dan Kepala Prajurit Kevin Sidabutar.

Juga untuk melengkapi sebagi Imam agung adalah Gabriel Tindaon, Imam Kepala diperankan Ramos Manik Orang Farisi yaitu Goklas Sihombing dan Michael Pangaribuan juga sebagai Malkus.

Yang memerankan Pilatus dan Simon Kirene adalah Polin Simbolon, sedangkan wanita Yerusalem adalah Jesika Sihite, Gloria Limbong, Mona Silalahi. Serta sebagai Veronika adalah Dance Nababan dan Maria Magdalena adalah Jesika Sinaga untuk sebagai penjahat 1 dan 2 pemerannya adalah Faren Simbolon dan Lois Malau.

Umat yang hadir mengikuti mulai dari perarakan hingga Yesus di kayu Salib, atau sampai adegan jalan salib selesai, kemudian uumat pulang dengan tenang dan damai.

(M. Panggabean)