Dalam hidup bersama, kita semua datang dari latar belakang yang berbeda. Meski demikian, kita semua pasti merindukan dunia yang damai dan penuh kasih.
Tidak perlu menjadi besar atau hebat untuk melayani; cukup dengan hati yang penuh kasih dan tulus, serta tangan yang mau menjangkau sesama. Yesus mengajarkan bahwa kasih tidak memandang status, latar belakang, atau kesalahan orang lain.
Ketika kita rela merendahkan hati dan melayani dengan kasih, perbedaan bukan menjadi pemisah, tetapi kekuatan untuk bersatu. Dunia akan berubah bukan oleh kekuasaan, tapi oleh tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta yang besaer, seperti yang dikatakan Theresia dari Calcuta.
Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang hadir bukan untuk mendominasi demi cuan dan tepuk tangan, tetapi untuk mengangkat dan menyembuhkan dengan kasih. Di mana ada kasih dan kerendahan hati, di situ damai tumbuh dan berkembang.
Salam kasih persaudaraan sejati.
God bless us...
ASeP: (Hati Teduh Ed. 7.88) – Kamis, 17 April 2025
Bacaan: Kel 12:1-8.11-14 - MT. Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18 – 1 Kor 11:23-26 - Injil: Yoh 13:1-15
